Langkau ke kandungan utama

Catatan

Yang Ditampilkan

#27 Bunga Kertas

Melati membuang pandang ke luar pintu, lalu mengerut dahi ke arah bunga kertas mak yang belum lagi disiraminya. “Mak ni, pohon mati pun masih disayangnya juga.” Setiap hari Melati perlu menyiram bunga itu walaupun pada pandangannya, bunga itu tiada harapan untuk hidup. Jika dia tidak siram maka, terdengarlah leteran emaknya dari pagi sehinggalah petang. Pernah suatu ketika dia usulkan kepada emaknya untuk gantikan bunga kertas itu dengan bunga lain namun, emaknya menolak. Bunga kertas itu adalah pemberian arwah atoknya tahun lepas, juga antara bunga kesayangan emak. Dua bulan lepas bunga itu semakin banyak yang gugur, batangnya memburuk. Tidak tahu apa sebabnya. Keadaannya sebegitu membuatkan emak semakin menjaga pohon itu. Google Jika emak sibuk maka, tugas menjaga bunga kertas itu diberikan kepada Melati. “Melati, kalau letak baja itu jangan banyak sangat, makinlah bunga itu mati” “Siram perlahan-lahan, Mak sayang bunga itu seperti mak sayang kau tau” “Melati, bung

Catatan Terbaharu

#26 Moutasem Al-Hameedi

#25 Kaktus

#23 Rindu

#22 'Dia'

#21 Oh Amanah

#20

#19 Allah mendengar doaku

#18 Aku Pasti Bertemu Tuhan

#17 Jiwa muda

#16 Menyusun Kepingan Kekuatan